Fuzione
sendiri berasal dari Bahasa Italia yang berarti perpaduan (Bahasa Inggris: Fusion). Sesuai dengan tema yang
diangkatnya, MAKARIZO menampilkan konsep perpaduan yang merupakan kombinasi
dari Budaya atau Sub-Budaya suatu Negara dengan era tertentu.
Fuzione
menggambarkan kekayaan budaya yang berasal dari 4 Benua, mulai dari Eropa,
Afrika, Amerika, dan Asia. Melalui tangan-tangan profesional dari Tim Art
Makarizo, terciptalah 16 maha karya yang membanggakan, yang terbagi atas Spring
Summer, dan Fall Winter, dengan tampilan Pret-a-Porter
yang dapat dipakai sehari-hari dan Haute Couture yang dramatis.
Tim
Artistik Makarizo yang terdiri dari Lina
sebagai Head of Education berkolaborasi dengan Makarizo International Trainer, Yovan Liew, dari Malaysia, turut serta
berkontribusi dalam Cutting dan Coloring. Keterlibatan Indonesian Color Expert, Michael Helmy
yang bertindak sebagai penasehat teknis coloring, menghasilkan mahakarya spektakuler, delapan trend rambut Spring/Summer yang penuh inspirasi dan memesona. Di penghujung acara, tak ketinggalan, Top Hairdresser Indonesia, Willy Wahyudi menampilkan kreasi rambut dan make up yang memukau. Terinspirasi dari traveling dan budaya di beberapa negara, serta make up bergaya K-Pop.
Tren Rambut MAKARIZO 2015-2016 "FUZIONE"
SHINGLELISH
Merupakan hasil perpaduan nama dari Shingle
English Rose. Flapper Shingle dipopulerkan pada era 1920-an dengan ciri
khas potongan rambut Bob yang dipadupadankan dengan kecantikan English Rose, dengan
Rambut Keriting, yang membingkai wajah. Shinglelish sebagai tampilan
Pret-a-Porter menonjolkan sisi feminine dari English Rose dan elegansi Shingle.
Shingle Bob dipadukan dengan rambut keriting bervolume menggambarkan sisi manis
dan juga kharisma darii seorang wanita.
Penampilan yang romatis ini, sangat cocok dan ringan untuk Spring Summer, mudah ditata, tetap fashionable dengan guntingan disconnection Shingle Bob.
AFROQUE
Afroque
diambil dari perpaduan Afrika dan periode Baroque. Model rambut di Afrika
bagian selatan umumnya dipengaruhi oleh penutup kepala (head-tie) yang
berukuran besar dan kaku. Periode yang mempengaruhi tampilan Afroque adalah
periode Baroque dengan tatanan rambut bouffant (sasak) yang besar. Namun, tanpa
tatanan keriting, Afroque mengubah rambut lurus nan halus menjadi kelopak-kelopak
pita besar dengan kompleksitas turban Afrika yang menjulang di atas kepala
seperti tatanan rambut bouffant zaman Baroque, yang menawarkan sebuah tampilan
Haute Couture yang chic dan elegan.
Teknik styling yang advance, menggunakan Geometric Folding Technique, sebuah kreasi megah untuk kepribadian nan anggun.
NAVIE
Istilah
Navie diambil dari nama suku asli Amerika yang terbesar yaitu Navajo dan juga gaya khas tahun 1970-an,
Hippie. Menonjolkan kecantikan alami dari wanita Indian, penduduk asli Amerika
Navajo. Tampilan ini menampilkan ombre dengan akar rambut berwarna yang semakin
terang untuk menyesuaikan gaya seru Hippie tahun 1970-an. Tanpa melupakan ikat
kepala yang simbolis, sebagian rambut kemudian di kepang dan dijadikan ikat
kepala yang menawan seperti Hippie Pocahontas. Navie adalah pilihan tepat bagi
mereka yang ingin mendapatkan tampilan Pret-a-Porter yang simple dan unik.
Teknik Three Tone Brushing membuat transisi warna yang halus, dari akar hingga ujung rambut. Sapuan warna tanah koleksi terbaru dari Makarizo Concept Ultimax, sangat cocok untuk warna kulit Asia, menciptakan kreasi Summer yang trendy dan segar untuk Anda yang berambut panjang.
BRACAZILLY
Bracazilly
adalah perpaduan Brazilian Carnavale di era 1950-an yang tampak hidup dalam
Rock and Roll. Trend rambut ini menampilkan kreativitas dari segi gaya rambut,
kostum, dan tata rias serta mempengaruhi dan menggambarkan gairah hidup masa
muda. Keceriaan Brazillian Carnavale serta kesan klasik dan funky dari
Rockabilly disatukan dalam gaya rambut Haute Couture BRACAZILLY. Poni yang
panjang diberi volume seperti poni Bettie Page, sedangkan sisa rambut dibiarkan
lurus namun diberi tambahan ornamen yang menyerupai kostum Brazilian Carnavale.
Inspirasi yang ceria, berani, dan periang untuk Summer. Menggunakan teknik Featherish-effect Highlight untuk mendapatkan warna-warni memikat
ROTWIST
Rotwist
merupakan perpaduan dari hiasan kepala penduduk pulau Rote, Indonesia dan
tatanan rambut glamour dengan twist di atas yang lazim pada era tahun 1940-an.
Topi Pulau Rote yang terkenal disatukan dengan twist ala 1940-an yang penuh
gaya dengan kombinasi antara pesona timur dan barat. Paduan tersebut mempengaruhi
pembuatan twist yang kini diinterpretasikan kembali dalam anyaman keranjang
sehingga tampak menjadi struktur modern. Rotwist berhasil merangkum
keanekaragaman dari kedua tampilan. Tampilan Haute Couture ini terbentuk dari
anyaman, ujung yang tinggi serta twist besar pada puncak kepala, sehingga
membuatnya menjadi bahan pembicaraan yang mampu mengalihkan pandangan.
Terinspirasi dari warna-warni senja Pulau Rote dan bentuk topi Ti'i, serta 1940's twist. Dengan teknik styling Basket Weave Braiding, menciptakan ilusi anyaman yang dapat diaplikasikan pada up do untuk tampilan Pret-a-Porter.
WUSHI-MO
Wushi-Mo
merupakan singkatan dari Washi yang merupakan Bahasa Cina dari Barongsai dan Mo
yang diambil dari kata Modern. Tampilan ini mempersembahkan kecantikan dari
boneka Cina dengan komponen-komponen masa lalu dan masa kini. Dengan teknik
Blunt Cut yang rapi, rambut pun dibentuk agar ujung rambut terangkat dan
bervolume sehingga menyerupai China Pavillion yang memiliki siluet seperti
Piramida. Bercermin dari gradasi rambut merah barongsai, gaya rambut
Pret-a-Porter Wushi-Mo menciptakan kembali tampilan ini dengan tampilan dua
warna.
Koleksi warna merah terbaru dari Makarizo Concept Ultimax, dengan teknik cutting Pixie Fringe yang dikombinasikan dengan flat-bottom bob, akan terlihat lebih muda. Model ini cocok untuk Anda yang berkepribadian unik dan trend-setter.
Menyatukan
gaya popular Harajuku daru Jepang dengan elegansi Kabuki, teater tradisional
Jepang. Keduanya memiliki keindahan yang unik namun saling berlawanan. Harajuku menawarkan Street
Fashion ceria yang memberontak dari gaya pakaian tradisional Jepang. Sedangkan
Kabuki memberi kesan artistik tersendiri. Dengan menyatukan kecantikan abadi
rambut hitam panjang pada Kabuki dan warna-warna menyala serta potongan
asimetris yang melambangkan gaya harajuku yang eksentrik, lahirlah tampilan
Pret-a-Porter Harabuki.
Rambut lurus asimetris yang trendy ini memberi kesan edgy untuk rambut Asia yang panjang, menggunakan teknik One-step straightening and coloring. Model ini cocok hampir semua bentuk wajah.
TIBED’OR
Tibed’or
adalah singkatan dari Tibet D’or yang
merupakan perpaduan tampilan dari gaya rambut masyarakat Tibet dengan era
Elizabethan (Ratu Elizabeth) atau disebut juga era keemasan. Oleh karena itu
tampilan ini menggunakan kata D’or yang dalam Bahasa Prancis berarti emas.
Pertemuan kedua kebudayaan tersebut menghasilkan komposisi yang menarik yaitu
tampilan Haute Couture Tibet’or. Rambut panjang yang seluruhnya dikepang
dibentuk menjadi sanggul modern, sedangkan sisa rambut ditata menjadi seperti
ruffs (kerah putih) sang ratu, yang memadukan kebudayaan tradisional Tibet
dengan keanggunan era Elizabethan.
Inspirasi styling yang anggun dan klasik. Menggunakan teknik styling Wheel Braiding dan Color Blocking Highlight.
KILAS LENSA :
No comments:
Post a Comment