Sunday, November 24, 2013

Profil DR. Martha Tilaar

Tetap ‘Concern’ Memajukan Wanita Indonesia

Diusianya yang ke 75 tahun, DR. Martha Tilaar tetap tampil enerjik, penuh semangat, dan bersahaja. Penerima penghargaan “Life Time Achievement Award”  atau  pengabdian seumur hidup untuk perempuan Indonesia dan Dunia dalam sektor Kosmetik & Kecantikan ini, merupakan sosok wanita pengusaha sukses, pemilik Martha Tilaar Group (MTG), salah satu grup usaha industri jamu dan kosmetika terbesar di Indonesia. Memang, istri dari Prof. Dr. H.A.R  Tilaar ini adalah sosok wanita Indonesia yang memiliki komitmen yang sangat tinggi dan semangat pantang menyerah. Buktinya, hingga saat ini ia masih tetap ‘concern’ untuk memajukan wanita Indonesia. Ia ingin mendidik banyak perempuan dan ibu-ibu tentang kecantikan agar mereka mengerti tentang kecantikan sehingga bisa merawat diri. Bagi Martha, perempuan adalah salah satu sumber pemersatu bangsa sehingga ia tidak ingin wanita di Indonesia terbelakang dalam soal pendidikan.


“Coba kita lihat tanah air kita, khan Bhineka  Tunggal Ika. Kita harus ‘collaborated’ and ‘completed’. Museum sedang kita lakukan karena saya ingin memotivasi kaum perempuan di daerah-daerah. Saya ‘kasihan’ melihat kaum perempuan di pedesaan. Saya ingin sekali mengangkat harkat dan martabat mereka. Saya katakan kepada mereka ‘you can change the world’ walaupun mereka dikatakan ‘orang kampung’”,  ujar Founder dan Chairwoman Martha Tilaar Group ini penuh semangat.

Saat ini, Martha Tilaar Group telah memiliki program pemberdayaan khusus untuk wanita dengan berbagai pelatihan, diantaranya melalui program Jamu Gendong yang memberi pelatihan bagi para wanita yang berprofesi sebagai penjual jamu gendong, Kemudian ada pula program Wanita Terampil Mandiri yang memberi pelatihan bagi para wanita di daerah pasca bencana. Program Miss Indonesia yang merupakan ajang pencarian role model bagi generasi muda yang cantik, cerdas, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi, serta program Balisari Spa Training Center yang merupakan pusat pelatihan terapis spa profesional di kawasan Kuta, Bali, yang bertujuan memberdayakan wanita muda agar terhindar dari women trafficking yang banyak terjadi di daerah miskin dan tertinggal.



Lebih dari itu, melalui jaringan Puspita Martha International Beauty School, DR. Martha Tilaar membuktikan peran aktifnya dalam mengentaskan kemiskinan dengan menciptakan tenaga terampil dan profesional, tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.
Martha Tilaar juga dikenal sangat berkomitmen dalam hal pelestarian lingkungan. 

Untuk mewujudkan komitmennya itu ia pun membangun Kampoeng Djamoe Organik (KaDo), yang ia dirikan pada tahun 1997. KaDO merupakan sebuah lahan konservasi bagi tanaman obat, kosmetik, dan aromatik (TOKA) khas Indonesia yang dibangun di atas lahan hijau seluas 10 hektar di tengah kawasan industri Cikarang. Langkah visioner DR. (H.C.) Martha Tilaar terhadap lingkungan ini mendapat perhatian dari PBB dan mendapatkan pernghargaan dari United Nation Global Compact. Tidak hanya menjadi tempat wisata yang dapat dikunjungi masyarakat, KaDO juga memberikan Pelatihan Petani Organik Seluruh Indonesia dari seluruh provinsi di Indonesia dan membekali petani dengan pendidikan dan praktek langsung mengenai organic farming, mulai dari pengolahan tanah, pembibitan, panen, hingga produksi dan pendistribusiannya.


DR. Martha Tilaar tak hanya menginspirasi banyak wanita di Indonesia, tetapi juga wanita-wanita di dunia. Sosoknya yang tegas dan ramah, membuat ia dekat dengan berbagai kalangan, mulai dari rakyat jelata hingga para petinggi birokrasi. Baginya, wanita Indonesia tidak boleh ‘kalah’ dengan wanita dari negara-negara lain di dunia. Untuk itu ia Ia pun mendirikan Yayasan Martha Tilaar yang  mendidik banyak perempuan dan ibu-ibu untuk belajar tentang kecantikan sehingga  mereka bisa merawat diri. Namun yang lebih penting lagi, terutama adalah agar wanita Indonesia memiliki banyak keterampilan tentang kecantikan sehingga berguna apabila mereka ingin mebuka usaha.

Filosofi DJITU

‘Kerajaan bisnis’ kosmetik dan kecantikan yang dirintis oleh Martha Tilaar memang tidak serta merta begitu saja menjadi besar. Tentu melaui sebuah proses ‘jatuh bangun’ dengan segenap perjuangan dan kerja keras. Ada satu hal menarik dan patut dicontoh bagi kalangan pebisnis yaitu filosofi yang yang dikenal dengan sebutan DJITU, yang  diterapkan melalui Manajemen Martha Tilaar Group hingga berhasil menjadi besar seperti sekarang ini.

DJITU merupakan sebuah akronim dari Disiplin, Jujur, Inovatif, Tekun, dan Ulet. Filosofi ini berlaku bagi segenap karyawan untuk mencapai visi dan misi yang telah digariskan oleh perusahaan. 

Jujur
Dari sikap jujur para karyawannya, sebuah perusahaan dapat tumbuh menjadi sebuat perusahaan yang sehat dan mampu terus berkembang.

Inovatif 

Karyawan dengan pola pikir yang inovatif dan sikap yang proaktif adalah aset berharga bagi perusahaan, yang penting untuk terus dijaga. Dari pola pikir inovatif inilah akan tercipta terobosan-terobosan baru dalam perusahaan.

Tekun

Sikap tekun dan selalu fokus dalam melakukan dan mengembangkan hal-hal yang berkaitan dengan tanggung jawab akan memungkinkan pencapaian target perusahaan sesuai waktu yang telah ditentukan, dan ketekunan juga akan meningkatkan kualitas karyawan.

Ulet

Mau bekerja keras, berkomitmen, dan gigih dalam menggali setiap tugas yang belum terselesaikan menunjukkan bahwa seseorang memiliki rasa tanggung jawab pada pekerjaannya. Hal ini penting bagi keberlangsungan dan kemajuan perusahaan.

Hingga saat ini Martha Tilaar Group terdiri atas PT Martina Berto (produksi dan pemasaran untuk di dalam dan luar negeri), PT SAI Indonesia (distributor produk-produk Martha Tilaar Group), PT Martha Beauty Gallery (pelayanan konsultasi dan pendidikan kecantikan, seperti Puspita Martha School of Beauty), Martha Tilaar Spa, Cipta Busana, Art and Beauty Martha Tilaar, PT Cantika Puspa Pesona (manajemen waralaba domestik dan internasional untuk Martha Tilaar Spa, Dewi Sri Spa Martha Tilaar, Easter Garden Spa Martha Tilaar), PT Creative Style (perusahaan agensi periklanan), PT Estrella Lab (lisensi untuk Henkel Cosmetic), dan PT Kreasi Boga (agensi tenaga kerja).

Disamping itu, Martha Tilaar Group juga mengembangkan manajemen perusahaan sesuai dengan fungsinya sebagai "Blanket Corporate Brand", yang menciptakan NET-I3. NET itu sendiri merupakan singkatan dari Natural (Alami), Eastern (Ketimuran), dan Technology (Teknologi), sedangkan I3 adalah singkatan untuk Icon (Ikon), Innovation (Inovasi), dan Intitution (Institusi).

Konsep NET terfokus pada keunikan brand dan konsep pengembangan bisnis yang dipengaruhi oleh nilai-nilai adat ketimuran dan didesain dengan penggunaan teknologi modern. Pengimplementasian konsep NET akan memberikan keuntungan dan kompetitif baik pada industri kosmetik lokal maupun global. Lebih dari itu, secara luas konsep ini juga bertujuan untuk memberi manfaat pada para pemegang saham, karyawan, konsumen, dan lingkungan.


Konsep I3 terfokus pada tiga elemen dasar masing-masing produk Martha Tilaar, yaitu Ikon, Inovasi, dan Institusi. Ikon mengacu pada brand positioning Martha Tilaar sebagai ikon kecantikan, di mana citra DR. (H.C.) Martha Tilaar sebagai ikon wanita dalam dunia kecantikan tradisional dan mode, sekaligus sebagai seorang wanita karier serta tokoh terkemuka dalam dunia pendidikan dan kegiatan sosial diharapkan dapat memberikan ‘inspirasi’ kepada  masyarakat Indonesia.

Inovasi mengacu pada kemampuan melanjutkan pengembangan produk dan pelayanan dengan lebih baik, seperti yang telah dibuktikan oleh Martha Tilaar Group dalam menjaga kestabilan pemenuhan kepuasan terhadap lini produk di antara industri kosmetik, seperti Sariayu Martha Tilaar, Biokos Martha Tilaar, dan Dewi Sri Spa – Oil of Jawa Martha Tilaar.
Institusi mengacu pada kesuksesan Martha Tilaar Group sebagai brand kosmetik tradisional terdepan dengan profesionalisme tinggi, serta kualitas produk dan layanan yang terjamin.

Berawal dari Garasi Rumah Orangtuanya

Martha Tilaar, lahir di Kebumen, Jawa Tengah, tanggal 4 September 1937. Siapa sangka, masa kecilnya ternyata jauh dari kesan cantik, luwes, dan anggun. Bahkan, ia dikenal sebagai gadis yang tomboy, lincah, dan sedikit bandel. Ia tidak suka merawat diri jika dibandingan dengan saudara-saudaranya. Dimasa remajanya, ia suka sekali bermain layang-layang dan berenang di sungai. Sampai-sampai kulitnya pun jauh dari kesan mulus dan rambutnya pun memerah. Ia sering ditegur oleh ibunya agar mau berpenampilan layaknya seorang perempuan.

Pada masa remaja, Martha mengambil kuliah jurusan sejarah di IKIP Negeri Jakarta. Setelah lulus pada tahun 1962, ia kemudian mengajar sejarah. Profesinya sebagai guru membuat dirinya semakin sering diperingatkan oleh ibunya untuk berpenampilan lebih layak di depan murid-muridnya.

Singkat cerita, pada suatu kesempatan, Martha menyempatkan diri belajar kecantikan di Academy of Beauty Culture, Bloomington, Indiana, AS. Saat itu, ia mengikuti tugas belajar suaminya ke Amerika. Dari hasil pendidikannya itu, ia kemudian membuka salon kecantikan. Ia langsung terjun ke lapangan sendiri untuk mempromosikan usahanya itu. Mulai dari masuk kampus-kampus, hingga mendatangi ibu-ibu yang ikut suaminya bertugas di sana.

Dari situlah jiwa wirausahanya terus bergejolak. Ia pun kembali ke Indonesia, dan memutuskan untuk membuka usaha salon kecantikan. Karena belum memiliki rumah sendiri, garasi rumah orangtuanya ia ‘sulap’ menjadi salon kecantikan dan diberi nama "Martha Salon". Di ruangan berukuran 6x4 meter di daerah Menteng Jakarta itulah, tepatnya  tanggal 3 Januari 1970, menjadi hari bersejarah bagi kehidupan seorang Martha Tilaar. Dari situ ia mulai membuat produk-produk kecantikan dari bahan-bahan alam dengan nama Sariayu Martha Tilaar, merek yang jika diartikan adalah "Sarinya Wong Ayu".

Dari garasi berukuran 6 x 4 meter itu pula, perjalanan bisnis Martha Tilaar terus ‘meroket’. Meski produknya mulai diterima oleh banyak orang, ia sempat ditolak saat hendak menyewa beberapa mal dan plaza terkemuka di Jakarta, karena produk buatannya dianggap tidak memiliki ‘image’ yang berkelas.

Bukan Martha Tilaar jika berputus asa. Ia menjawab tantangan tersebut dengan mendirikan Puri Ayu Martha Tilaar sekitar Bulan Mei 1995. Tepatnya di daerah Kuningan Jakarta Selatan, ia membuat ‘gerai jamu’ dan ‘kosmetika Sariayu’. Berkat perjuangannya yang gigih, gerai tersebut mampu berkembang dan bahkan telah memiliki cabang di kota-kota besar di Indonesia. Kini, usaha yang ia rintis dari nol itu bernama Martha Tilaar Group dan terus berkembang pesat dengan banyak anak perusahaan dan mampu mempekerjakan setidaknya lebih dari 6000 karyawan.

Kisah perjuangan Martha Tilaar memang patut diteladani oleh siapa saja. Tekad dan semangatnya  untuk mendobrak tantangan yang ada merupakan ‘inspirasi’ bahwa siapapun yang mau berusaha dan berjuang, pasti akan menemukan jalan keberhasilan.

Perkembangan Bisnis

Martha Tilaar Group dipelopori oleh DR. (H.C.) Martha Tilaar pada tahun 1970 dengan membuka sebuah salon kecantikan Martha di kediaman orangtuanya, Yakob Handana, di Jalan Kusuma Atmaja No. 47 Menteng, Jakarta Pusat.
Berikut perkembangan Martha Tilaar Group dari masa ke masa:
  • Tahun 1970. Martha Tilaar memulai usahanya di garasi kediaman orangtuanya, Yakob Handana, di Menteng, Jakarta Pusat.
  • Tahun 1972. Pembukaan salon kecantikan kedua Martha Tilaar, yaitu Martha Griya Salon di Menteng. Di salon inilah, untuk pertama kalinya perawatan kecantikan tradisional berbasis tanaman herbal dan bisnis kecantikan dimulai.
  • Tahun 1977. Bekerjasama dengan Theresia Harsini Setiady yang merupakan pendiri Kalbe Group, PT Martina Berto meluncurkan brand Sariayu sebagai produk kecantikan dan jamu modern.
  • Tahun 1981. PT Martina Berto mendirikan pabriknya sendiri di kawasan industri Pulogadung.
  • Tahun 1983. PT Martina Berto kembali mendirikan pabrik keduanya di Pulogadung.
  • Tahun 1983. Di tahun yang sama, PT Sari Ayu Indonesia didirikan untuk mendukung PT Martina Berto dalam mendistribusikan produk-produk kosmetiknya.
  • Tahun 1988-1995. Terjadi proses akuisisi oleh sejumlah perusahaan ke dalam PT Martina Berto.
  • Tahun 1999. PT Martina Berto membeli saham Kalbe Group, dan sejak saat itu Kalbe Group sepenuhnya berada di bawah manajemen Martha Tilaar Group.
Kini, Martha Tilaar Group terdiri atas PT Martina Berto (produksi dan pemasaran untuk di dalam dan luar negeri), PT SAI Indonesia (distributor produk-produk Martha Tilaar Group), PT Martha Beauty Gallery (pelayanan konsultasi dan pendidikan kecantikan, seperti Puspita Martha School of Beauty), Martha Tilaar Spa, Cipta Busana, Art and Beauty Martha Tilaar, PT Cantika Puspa Pesona (manajemen waralaba domestik dan internasional untuk Martha Tilaar Spa, Dewi Sri Spa Martha Tilaar, Easter Garden Spa Martha Tilaar), PT Creative Style (perusahaan agensi periklanan), PT Estrella Lab (lisensi untuk Henkel Cosmetic), dan PT Kreasi Boga (agensi tenaga kerja). INSBEAUTY by Yuko Handayani